Minggu, 16 Juni 2013

Tembagapura 2

Tembagapura
Source: Panoramio

Kangen pengen pulang :(
Kangen atmospherenya tu loooh, tenang, kabut, dan bisa denger kicauan burung dan suara derasnya air sungai di belakang rumah. Aroma pohonnya, matahari yang malu-malu, suara bus kota yang lewat di atas rumah tiap 45 menit sekali. Aroma bawang bombay yang ditumis ibu tiap pagi buat bekal makan siang, yups sedinginnya suhu kamar tapi ibu gak pernah negbiasain nyalain heater kamar, gak baik buat kesehatan dan hebatnya aku tatap bangun pagi, ya cuma emang mandiku itu yang bikin lama, hihihi kalo dulu masih tinggal di Borobudur, janjian sama kak Grace tetangga sebelah buat berangkat bareng hihihi, dan kita selalu dapet bis sekolah kloter 2, hihihi. karena kita tinggal di Flat (apartment) dan di lantai dua, kita selalu nunggu bisnya naik buat puter balik, semacam rada males nunggu di halte. Oh iya karena di Tembagapura kotanya kecil tapi sangat teratur, kita dibiasakan menaati peraturan, walaupun disini untuk kendaraan umumnya hanya bis kota dan gratis, kita hanya bisa naik dan turun di halte dan sebelum kita turun di halte yang kita tuju, kita harus memecet tombol buat ngasih tahu ke om driver :) dan kebiasaan kita dan hampir seluruh orang di Tembagapura, setelah turun dari bis, kita gak lupa bilang "Makasih Om" atau sekedar melambaikan tangan ke spion untuk bilang makasih :).
Kangen sekali antri di ruang guru buat manasin bekal makan siang di microwave, kewajiban ikut senam pagi tiap hari jumat, Haisra (sekolah mengaji di masjid) tiap hari minggu pagi.
Setelah pindah ke Palapa (masih di Tembagapura, Borobudur dan Palapa beberapa nama blog rumah di Tembagapura). untuk berangakat sekolah gak bareng kak Grace lagi soalnya kami juga sama-sama pindah, aku di Palapa, kak Grace di Bukit Barat. setiap pagi selalu telpon Ulya sama Ischa buat berangkat bareng, jalan kaki, udah kelas 8 males naik bis sekolah hahahah.
FYI: Untuk penempatan rumah di Tembagapura terbagi bagi yaitu, Prambanan estate (Street 12 A & 12 B) bentuk rumahnya Flat, Borobudur Estate (Street 12 - 19) bentuk rumah ada yang Flat dan sisanya seperti rumah biasa yang nginjak tanah. Guest House ada 2 jalan untuk guest house kalo gak salah, kemudian lanjut untuk Street 1-11 A & B rumah biasa namun 1 rumah untuk 1 keluarga sudah 2 lantai jadi lebih luas, dan Street 20-24. Palapa Estate rumah Flat semua, Bukit Barat juga sama, Terrace (lupa penulisannya) Estate Flat semua dengan 3 lantai, Tree Heaven sama juga, West ada sebagian dengan 2 lantai (satu rumah 1 keluarga dia sudah 2 lantai), ada yang hanya satu lantai, Amole sama juga.
Semua punya aturan tata tertib, yang melanggar dan merusak fasilitas umum pasti kena sangsi, termasuk anak-anak karena kita punya ID-card yang didasarkan ID-card bapak jadi gampang deteksinya kita anak siapa hihihi
kita selalu sibuk dengan acara sekolah, acara kota sepanjang tahun, jadi gak pernah mati gitu, karena hiburan kita juga terbatas :)
Bisa dibilang siapa sih  yang gak kangen Tembagapura, walaupun cuma tinggal sebentar tapi uuuuuh kangen banget dan selalu pengen pulang kerumah, masak ini itu, beli coklat ini itu karena semacam sulit dicari kalo udah pulang ke Jawa.
Aaaah Tembagapura, Papua yang cantik dan subhanallah Puncak Cartenz

Keliatan kan Salju abadinya, subhannallah Salju di negara tropis
 Ini cuacanya lagi cerah bangettttt kira-kira jam 8 pagi, jadi saljunya hampir kecampur sama awannya, dan ini diambilnya juga dari digital camera, jadi gak bisa bagus banget, ngambilnya juga asal jepret gak pake ngatur ISOnya hahahah
Kita di ketinggian 4.285 meter di atas permukaan laut, lebih tinggi dari puncak Mahameru


Yaa mungkin berbeda ya, kami naiknya juga naik mobil gak jalan kaki jadi gak bisa jadi kebanggaan juga gak bisa dibilang naik gunung juga.
Terimakasih Om Joko yang udah mau nemenin, nganterin, ke atas grasberg dan lewat underground, seru banget, salut sama Om Joko yang bisa hapal jalan di dalam underground.
FYI: untuk naik ke grasberg dari mile 74 ada dua jalur, lewat underground yang didalamnya banyak banget jalan belokannya kayak gang tikus gitu dan tentu gelap, dan hanya satu jalur jadi sistemnya kendaraan yang akan masuk harus memperhatikan rambu-rambu yang ada, jika lampu berwarna hijau artinya Go = anda bisa masuk dan tarik tali untuk memberi isyarat lampu yang diseberang menjadi warna merah. Jika lampu berwarna merah artinya STOP anda harus bersabar menunggu samua kendaraan yang ada didalam sudah keluar semua, karena hanya 1 jalur cukup untuk satu kendaraan, dan persyaratanya driver punya lisensi underground :). Jalur kedua naik Tram atau kereta gantung dengan kapasitas max 100 orang dan itu seru banget ngelewatin tebing tebing pegunungan :)

Tram dengan kapasitas max 100 orang
Source: Panoramio

Dan baliknya lewat Heat Road huwooooo
Heat Road
Source: Panoramio

Guilty Pleasure

Yup gara-gara tadi pas kumpul temen mesen minumnya Americano ya rencana mau melekan tapi yang ada nyampe rumah perasaan makin gak tenang, gak karuan. Dan kuputuskan untuk masak dan sudah jam 12 lebih. Karena kemarin beli jamur tiram yang sebungkusnya cuma Rp 2.000 maka ku beli 2 bungkus satu buat ditumis, satunya buat cemilan di goreng tepung hahahah. 
Oke karena sebenarnya ini dalam program menaikkan berat badan, ehmm sebenernya gak keprogram, pokonya gak telat makan, tetep makan 3x sehari gak boleh kurang walaupun gak nafsu makan. semacam menghalalkan segala cara(dalam hal yg positif) biar naik 3 kg (astagfirullah) tanpa pake target waktu yang penting jadi 52 kg lagi. Karena hari ini kemaren cuma makan 2x kuputuskan untuk masak, dan menumis jamur 1 bungkus dan abis matang langsung ambil nasi (gak pake dikurangin) ambil setengah tumisan dan makan dan subhanallah perasaan langsung te-nang dan da-mai sehabis makan alhamdulliah :) . apa lagi jamur itu bergizi looh baik untuk menjaga kesehatan waaaah semakin bahagia. Daaaan mulai muncul rasa bersalah pas sadar dan benar benar tersadar habis makan langsung efek Americano udah habis aaaaaa ngantuk banget ini walaupun sambil ngetik biar bisa nahan kantuk, aaaaaaaa belum boleh tidur kasian pencernaan kerja keras malah enak-enakkan tidur. Walaupun pengen naikin berat badan gak gini gini juga kali nda, malu aaah sama teori yang kamu baca, apalin tiap H-1 ujian, kalo dietmu gak karuan gini, jarang olahraga juga -_-  bisa maksimal hasilnya ? adanya jadi lebih dari target ntar bingung lagi cara nuruninya. Tapi entahlah, walaupun jarang banget supper, baru kali ini ngerasa bersalah, padahal kalo tiap pulang ke papua selalu dapet flight malam, dan gak pernah ngerasa bersalah habis makan padahal jam 1 pagi dan setelah pramugarinya ngambil makanannya langsung tidur dengan nyamaaan, yaa mungkin flight malam itu lebih dingin sekalipun pendingin kabin jatah orang sebelahmu kamu matiin juga tetep dingin beroooo, apa lagi kalo dapet seatnya sebelah jendela, jangan lupa tetep pake kaos kaki ya, selimut doang gak nolong.
yaaak dan sekarang makin gak tenang gak karuan, rasa kantuk makin meningkat dan berbanding lurus sama peningkatan asam lambung, yaaak mulai kerasa mual.
jangan dicontoh apa lagi dibuat hobi makan dini hari kayak gini, sangat tidak baik untuk kesehatan, karena jam istirahat organ tubuh juga terganggu, mereka juga butuh istirahat :). 

Sabtu, 15 Juni 2013

Smell of Rain



Suka banget ya sama aroma tanah yang kesiram sama air hujan setelah cuaca yang terik banget, aromanya tu khas banget sambil dengerin After The Rain - Adhitia Sofyan sambil nikmatin secangkir teh semangkuk bakso yang pedes beuuuuh.
Skipp!

Jujur aku baru tahu penyebab aroma hujan itu gara gara bakteri. Dari sini aku baru tahu kalo penyebab aroma hujan itu dikarenakan Actinomycetes bacteria yang hidup di tanah yang hangat atau lembab di hampir semua bagian dunia, saat tanah berubah kering maka Actinomycetes menghasilkan spora, dan spora ini akan naik ke udara saat tanah disiram sama hujan, dan spora ini  memiliki aroma yang khas dan tercium oleh manusia, dan itu berarti aku suka aroma spora Actinomycetes hahahaha.
Tapi selain bakteri ini aroma saat hujan itu dikarenakan oleh minyak yang dihasilkan tumbuhan, bahan kimia yang ada ditanah tapi menurutku yang lebih kuterima alasannya aroma hujan yang khas itu karena Actinomycetes bacteria hihihi.


Rabu, 12 Juni 2013

Theater

Semalem untuk pertama kalinya nonton teater hahaha, dan pertama kali juga nonton pementasan temenku sendiri Baby Nabilah, yaa maaf sebelumnya gak sempet nonton gak ada temen nonton waktu dia pentas jadi Kimi si kubis di pementasan drama buat anak SD pasti lucu sekali. 
Booklet + sticker +ticket The Black Book
Disini ada 3 kelompok yang masing-masing mewakilkan karakter orang, ada The Blues yang aku udah gak suka dari awal hahahah mereka mukanya serius banget terus lucu kalo jalan, aku mikirnya pasti dia jadi karakter yang jahat. Terus muncul The Whites mereka konyol, baik sih tapi mereka penakut dan bisa dikuasai sama the Blues, fufufu jahat kan Blue 1 Blue 2 Blue 3 yang mau ngancurin Yellow people karena mereka mikirnya Yellow people itu udah melanggar peraturan, karena mereka memegang dan membaca Black Book. Sedangkan The Whites and The Blues gak bisa megang, ya bisa dibilang Black Book ini barang yang suci yang selalu mereka bawa dipunggung mereka sedangkan Yellow memegang dan membacanya. Ini bukan gara-gara Baby memerankan Yellow 1 jadinya aku sebel sama Blues, tapi karena karakter Yellow emang gimana ya, mereka membaca Black Book jadinya mereka tahu apa yang mereka harus lakukan untuk kebaikan dunia, seperti kita harus membaca kitab suci yang kita percayai buat hidup lebih baik dan mengerti apa yang diinginkan Tuhan. Dari Black book Yellow people ingin buat dunia lebih baik dan damai. Tapi the blues udah punya niat jahat dan menghasut The Whites buat ngancurin Yellow people, dan waktunya telah tiba, White 1 nyembunyiin Yellow 3 dan dibiarin tetep hidup, karena sebenarnya The Whites tidak terlalu mempermasalahkan apa yang dilakukan Yellow people dengan Black book. Dan ternyata endingnya The Blues mulai sadar kalo mereka gak nemuin Yellow 3 dan curiga sama White 1, tapi White 1 main sumpah kalo dia gak tahu keberadaan Yellow 3 dan untuk membuktikan sumpahnya The Blues minta White people buat di esekusi. 
Baby as Yellow 1 - photo by Peky

The Blues & The Whites without White 1 - photo by Peky