![]() |
Tembagapura |
Kangen pengen pulang :(
Kangen atmospherenya tu loooh, tenang, kabut, dan bisa denger kicauan burung dan suara derasnya air sungai di belakang rumah. Aroma pohonnya, matahari yang malu-malu, suara bus kota yang lewat di atas rumah tiap 45 menit sekali. Aroma bawang bombay yang ditumis ibu tiap pagi buat bekal makan siang, yups sedinginnya suhu kamar tapi ibu gak pernah negbiasain nyalain heater kamar, gak baik buat kesehatan dan hebatnya aku tatap bangun pagi, ya cuma emang mandiku itu yang bikin lama, hihihi kalo dulu masih tinggal di Borobudur, janjian sama kak Grace tetangga sebelah buat berangkat bareng hihihi, dan kita selalu dapet bis sekolah kloter 2, hihihi. karena kita tinggal di Flat (apartment) dan di lantai dua, kita selalu nunggu bisnya naik buat puter balik, semacam rada males nunggu di halte. Oh iya karena di Tembagapura kotanya kecil tapi sangat teratur, kita dibiasakan menaati peraturan, walaupun disini untuk kendaraan umumnya hanya bis kota dan gratis, kita hanya bisa naik dan turun di halte dan sebelum kita turun di halte yang kita tuju, kita harus memecet tombol buat ngasih tahu ke om driver :) dan kebiasaan kita dan hampir seluruh orang di Tembagapura, setelah turun dari bis, kita gak lupa bilang "Makasih Om" atau sekedar melambaikan tangan ke spion untuk bilang makasih :).
Kangen sekali antri di ruang guru buat manasin bekal makan siang di microwave, kewajiban ikut senam pagi tiap hari jumat, Haisra (sekolah mengaji di masjid) tiap hari minggu pagi.
Setelah pindah ke Palapa (masih di Tembagapura, Borobudur dan Palapa beberapa nama blog rumah di Tembagapura). untuk berangakat sekolah gak bareng kak Grace lagi soalnya kami juga sama-sama pindah, aku di Palapa, kak Grace di Bukit Barat. setiap pagi selalu telpon Ulya sama Ischa buat berangkat bareng, jalan kaki, udah kelas 8 males naik bis sekolah hahahah.
FYI: Untuk penempatan rumah di Tembagapura terbagi bagi yaitu, Prambanan estate (Street 12 A & 12 B) bentuk rumahnya Flat, Borobudur Estate (Street 12 - 19) bentuk rumah ada yang Flat dan sisanya seperti rumah biasa yang nginjak tanah. Guest House ada 2 jalan untuk guest house kalo gak salah, kemudian lanjut untuk Street 1-11 A & B rumah biasa namun 1 rumah untuk 1 keluarga sudah 2 lantai jadi lebih luas, dan Street 20-24. Palapa Estate rumah Flat semua, Bukit Barat juga sama, Terrace (lupa penulisannya) Estate Flat semua dengan 3 lantai, Tree Heaven sama juga, West ada sebagian dengan 2 lantai (satu rumah 1 keluarga dia sudah 2 lantai), ada yang hanya satu lantai, Amole sama juga.
Semua punya aturan tata tertib, yang melanggar dan merusak fasilitas umum pasti kena sangsi, termasuk anak-anak karena kita punya ID-card yang didasarkan ID-card bapak jadi gampang deteksinya kita anak siapa hihihi
kita selalu sibuk dengan acara sekolah, acara kota sepanjang tahun, jadi gak pernah mati gitu, karena hiburan kita juga terbatas :)
Bisa dibilang siapa sih yang gak kangen Tembagapura, walaupun cuma tinggal sebentar tapi uuuuuh kangen banget dan selalu pengen pulang kerumah, masak ini itu, beli coklat ini itu karena semacam sulit dicari kalo udah pulang ke Jawa.
Aaaah Tembagapura, Papua yang cantik dan subhanallah Puncak Cartenz
Keliatan kan Salju abadinya, subhannallah Salju di negara tropis |
Kita di ketinggian 4.285 meter di atas permukaan laut, lebih tinggi dari puncak Mahameru |
Yaa mungkin berbeda ya, kami naiknya juga naik mobil gak jalan kaki jadi gak bisa jadi kebanggaan juga gak bisa dibilang naik gunung juga.
Terimakasih Om Joko yang udah mau nemenin, nganterin, ke atas grasberg dan lewat underground, seru banget, salut sama Om Joko yang bisa hapal jalan di dalam underground.
FYI: untuk naik ke grasberg dari mile 74 ada dua jalur, lewat underground yang didalamnya banyak banget jalan belokannya kayak gang tikus gitu dan tentu gelap, dan hanya satu jalur jadi sistemnya kendaraan yang akan masuk harus memperhatikan rambu-rambu yang ada, jika lampu berwarna hijau artinya Go = anda bisa masuk dan tarik tali untuk memberi isyarat lampu yang diseberang menjadi warna merah. Jika lampu berwarna merah artinya STOP anda harus bersabar menunggu samua kendaraan yang ada didalam sudah keluar semua, karena hanya 1 jalur cukup untuk satu kendaraan, dan persyaratanya driver punya lisensi underground :). Jalur kedua naik Tram atau kereta gantung dengan kapasitas max 100 orang dan itu seru banget ngelewatin tebing tebing pegunungan :)
![]() |
Tram dengan kapasitas max 100 orang |
Dan baliknya lewat Heat Road huwooooo
![]() |
Heat Road |